Profil
Paguyuban Pelestari Jaranan dan Reog
(PEPIJAR)
Asal mula PEPIJAR adalah Paguyuban Pelestari Jaranan dan Reog, didirikan pada hari Sabtu
legi , wuku landhep, ringkel satu,
bertepatan dengan tanggal 19 April 2003. Pertama, berkantor atau
sekretariat di Jalan Panglima Sudirman nomor 268 Nganjuk
Sekarang PEPIJAR menjadi sebuah Perkumpulan Pelestari
Seni Budaya Jaranan dan Reog disingkat PEPIJAR, selanjutnya akronim ini akan
digunakan secara sah oleh semua anggota pepijar secara individu atau kelompok
di seluruh penjuru Indonesia.
Selayang Pandang Logo PEPIJAR
Makna dan maksud logo
PEPIJAR
1.
Dua kuda kepang melambangkan seni jaranan yang memiliki
arti keseimbangan antara kanan dan kiri.
2.
Singo barong melambangkan Reog
3.
Tiga lobang di atas kepala singa, melambangkan laku
kehidupan manusia tiga alam.
4.
Delapan Pilar, merupakan Hasta Brata yaitu semua anggota
PEPIJAR harus mampu menjadi seorang pemimpin yang selalu memenuhi delapan laku
5.
Tujuh bintang, enam bintang kecil melambangkan enam agama
yang ada di Indonesia, dan satu bintang besar di atas melambangkan Ketuhanan
Yang Mahaesa, dalam bingkai Bhinike Tunggal Ika.
6.
Lingkaran hitam melambangkan persatuan perkumpulan.
7.
Tali/tampar melambangkan ikatan persaudaraan antar
anggota
8.
Warna merah, melambangkan keberanian dalam kebenaran
9.
Hijau melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan
10.
Biru lautan, melambangkan perjalanan yang harus ditempuh
Sekilas Sejarah perjalanan PEPIJAR
Pada tahun 2003, Djaswadi
dan tujuh teman lainnya telah berhasil menorehkan cikal bakan sejarah PEPIJAR sekaligus mendeklarasikan berdirinya
PEPIJAR, sebagai Paguyuban. Beberapa
tahun kemudian, mereka berhasilmenelorkan
AD/ART PEPIJAR, mereka berjuang keras demi perkembangan PEPIJAR
Pada tahun 2010 telah
terjadi perubahan penyepurnaan AD/ART dan pada saat itu juga PEPIJAR mulai menggema dikenal oleh warga
Nganjuk, bersamaan dengan itu, jumlah
kelompok Jaranan dan reog kian bertambah. Dibawah kepengurusan Supardi sebagai Ketua , dan Marijo sebagai
sekretaris. Kegiatan Festifal regional maupun Nasional telah diikuti, dan telah membawanya ke kancah keberhasilan.
Tahun 2013, pucuk pimpinan
PEPIJAR dilanjutkan oleh tokoh muda yang energik penuh tanggung jawab, dia
adalah Jiwo Chrisnawan, S.Pd. sebagai ketua dan Langgeng Setyo Utomo sebagai
sekretaris. Mereka mampu membawa PEPIJAR menggema di wilayah Nganjuk, banyak
prestasi dieperoleh, serta mereka aktif
memperjuangkan tertib Administrasi, hingga membuahkan sebuah
peraturan-peraturan yang mengatur kegiatan anggota dan kelompok.
Bulan Desember 2016,
karena beberpa hal, Jiwo telah menyerahkan puncuk pimpinan PEPIJAR kepada rapat
anggota, dan pada saat itu, terjadilah musyawarah untuk pemilihan pengurus
baru, pereode 2017-2019, dalam rapat dan pilihan tersebut, Supardi, S.Pd.
terpilih untuk kedua kalinya sebagai
pemegang estafet kepemimpinan pengurus PEPIJAR.
Penyempurnaan PIPJAR
dilakukan. Djaswadi dan Supardi dan
teman lainnya, berusaha ingin mengembangkan PEPIJAR tidak hanya bergerak dan beroperasi di
wilayah kabupaten Nganjuk, tetapi PEPIJAR berkembang di luar kabupaten Nganjuk
( se-jatim), akhirnya mereka sepakat untuk menotariskan PEPIJAR, ke Notaris SRI MULYANI sekali gus mendapatkan
penentapan dari KEMENKUMHAM. PEPIJAR
resmi tidak hanya menjadi Paguyuban, akan tetapi menjadi sebuah Perkumpulan
yang geraknya lebih luas lagi. Disamping bergerak di bidang seni jaranan dan
reog, juga bergerak dibidang sosial,
ekonomi dan pendampingan masyarakat .
Seiring dengan
penyempurnaan PEPIJAR yang mulanya paguyuban menjadi PERKUMPULAN, maka ruang
lingkup gerak PEPIJAR sebagai Perkumpulan yang bertaraf Nasional, sehingga
PEPIJAR akan membuka cabang tingkat kabupaten atau kota di wilayah nusantara.
Djaswadi sebagai pencetus,
penggagas sekaligus pendiri PEPIJAR
(paguyuban), sekarang dipercaya teman-temannya untuk mengemban amanat PEPIJAR
(perkumpulan), dia sebagai ketua umum PEPIJAR Pusat. Alhmadiliiah, atas berkat
pertolongan tuhan yang mahaesa, dan usaha keras tim, PEPIJAR berkembang dan
memiliki 7 Cabang di Jawa Timur, yaitu
Kabupaten Nganjuk, sebagai pelopor dan perintis, ditambah Kabupaten Tulungagung, Trenggalek, Jombang,
Bojonegoro, Kediri Kabupaten, Kediri Kota, Blitar, dan Madiun.
Mohon doa restu, semoga
terwujud apa yang dicIta-citakan PEPIJAR, menjadi ormas Nasional,
Ini semua terwujud atas
dukungan anggota dan grup....aaamiin.
Jos gandos
BalasHapus